Chairul Tanjung si Anak Singkong
Chairul
Tanjung si Anak Singkong
Lahir dari keluarga yang mengalami kebangkrutan, membuat Chairul
pemilik CT Corp ini tampak bermimpi besar untuk menjadi orang sukses.
Keterpurukan Chairul Tanjung dan keluarga berawal ketika pemerintah mengeluarkan sebuah kebijakan yang membuat usaha koran ayah Chairul gulung tikar. Chairul dan seluruh keluarga terpaksa harus pindah dari rumah yang nyaman ke sebuah kontrakan sederhana yang berada di pinggiran kota (losmen).
Saat itu juga, CT sapaan akrabnya diterima di Fakultas Kedokteran Gigi Univeritas Indonesia. Kendati hidup dengan ekonomi yang memprihatinkan, Chairul Tanjung tak lantas mengasihani dirinya sendiri.
Keterpurukan Chairul Tanjung dan keluarga berawal ketika pemerintah mengeluarkan sebuah kebijakan yang membuat usaha koran ayah Chairul gulung tikar. Chairul dan seluruh keluarga terpaksa harus pindah dari rumah yang nyaman ke sebuah kontrakan sederhana yang berada di pinggiran kota (losmen).
Saat itu juga, CT sapaan akrabnya diterima di Fakultas Kedokteran Gigi Univeritas Indonesia. Kendati hidup dengan ekonomi yang memprihatinkan, Chairul Tanjung tak lantas mengasihani dirinya sendiri.
Keadaan inilah yang memaksa Chairul untuk bisa hidup mandiri. Sembari
kuliah, dia justru membuka usaha jasa fotokopi di bawah tangga kampus.
Selama kuliah Chairul Tanjung dikenal sebagai siswa yang teladan.hal ini terbukti dengan diperoleh nya penghargaan sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional pada tahun 1984-1985.
Selama kuliah Chairul Tanjung dikenal sebagai siswa yang teladan.hal ini terbukti dengan diperoleh nya penghargaan sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional pada tahun 1984-1985.
Tinggi biaya kuliah, membuat jiwa bisnis Chairul Tanjung muncul saat
itu.. untuk membiayai kuliah, beliau juga pernah membuka usaha berjualan kaos
dan buku kuliah.
setelah lulus, beliau sempat mencoba membuka usaha,yaitu toko
peralatan medis dan laboratorium.tapi sayang, bisnisnya mengalami
kebangkrutan.selain itu, beliiau juga membuka usaha di bidang kontraktor dan
telah mengerjakan berbagai proyek.. Kemudian beliau membangun sebuah perusahaan
PT.PARIARTI SHINDUTAMA bersama beberapa orang temannya pada tahun 1987 dengan
modal awal 150jt.
Dewi Fortuna saat itu sedang berpihak padanya karena pesanan sebanyak
160 ribu pasang sepatu dari Italia, sehingga membuat bisnis bersama rekannya
itu maju pesat.
Namun sangat disayangkan, kerja sama mereka mendapat jalan buntu oleh
karena perbedaan visi dalam hal ekspansi usaha sehingga membuat Chairul Tanjung
memutuskan untuk memisahkan diri dari rekan-rekannya tersebut dan mendirikan
bisnis sendiri.
Selain memiliki kepiawaian dan
naluri yang baik dalam bidang bisnis, Chairul juga merupakan pria yang memiliki
relasi sangat luas. Ayah dari dua orang anak ini tidak memilih – milih dengan
siapa ia menjalin relasi. Mulai dari kalangan atas, hingga para pekerja –
pekerja kelas bawah yang mungkin banyak orang menganggap mereka tidak ‘selevel’
dengan seorang Chairul Tanjung.
Dengan keahlian yang
dimilikinya dan luasnya relasi dari Chairul, kesuksesan pun perlahan datang.
Chairul kemudian mendirikan Para Group yang memiliki sebuah perusahaan ‘payung’
bernama Para Inti Holdindo.
Chairul pun berusaha memusatkan bisnisnya pada tiga sektor yaitu
keuangan (finansial), multimedia dan properti. Untuk mengorganisir sektor
keuangan, Chairul memiliki anak perusahaan bernama Para Global Investindo.
Dalam sektor multimedia dan investasi, ia mendirikan Para Inti Investindo.
Sedangkan untuk sektor properti, ia mendirikan Para Inti Propertindo.
Ayah dari Putri Indahsari
Tanjung dan Rahmat Dwiputra Tanjung ini memang pantas disebut sebagai salah
satu pengusaha paling sukses di Indonesia sekarang. Melalui kekayaan yang
didulangnya dari tiga sektor utama yaitu pemberian kartu kredit (melalui Bank
Mega), pengelolaan hypermart (Carrefour dan TransMart), serta stasiun
televisi (Trans TV dan Trans7) membuat nama Chairul Tanjung terdengar ke
seluruh pelosok Nusantara.
Ternyata tidak hanya di
Indonesia, nama Chairul Tanjung sudah melanglang buana hingga ke ranah
internasional. Dilansir dari situs Forbes, kekayaan Chairul saat ini
berada pada angka 3,4 miliar Dollar Amerika Serikat atau setara dengan lebih
dari 49,5 triliun Rupiah. Angka tersebut bukan merupakan puncak kekayaan
tertinggi dari Chairul. Puncak kekayaan Chairul Tanjung, dilansir dari sumber yang
sama, berada pada bulan Maret tahun 2016.
Pada puncak kekayaannya
tersebut, nilai kekayaan Chairul Tanjung mencapai 4,9 miliar Dollar Amerika
Serikat atau setara dengan lebih dari 71,4 triliun Rupiah bila dikalikan dengan
nilai tukar Dollar ke Rupiah pada saat ini.
Walaupun mengalami penurunan
jumlah kekayaan, nama Chairul Tanjung masih tetap bertengger di jajaran orang
terkaya Indonesia, bahkan dunia. Pada daftar 50 orang terkaya di Indonesia yang
dirilis oleh Forbes 2018,
Chairul menempati posisi ketujuh. Sedangkan untuk skala internasional dari
sumber dan tahun yang sama, Chairul menempati posisi ke 652.
Kesimpulan
Denga adanya sosok
Chairul Tanjung memberikan motivasi bahwa apa yang sudah tercapai tidak boleh
dengan cepat membuat diri merasa puas harus lagi dan lagi mengembangkan penuh
kemampuan diri kita dengan selalu menantang diri membuka bisnis-bisnis baru ataupun
membangun bisnis yang sudah hampir jatuh menjadi sebuah bisnis baru yang berjaya
kembali tentu saja dengan kerja keras yang tiada henti dan tidak lupa juga
untuk selalu mengapresiasi apapun hal kecil yang sudah kita lakukan di hidup
kita, agar terus membuat kita semangat untuk slalu mencoba tanpa rasa takut
rugi ataupun bangkrut. Dan tidak lupa untuk tetap humble kepada semua kalangan atau bisa kita
sebut kacang tidak lupa dengan kulitnya.
Komentar
Posting Komentar